Lukisan Pablo Picasso Dan Maknanya

Lukisan Pablo Picasso Dan Maknanya

Karya Masterpiece Pablo Picasso

Ada ribuan karya dari Pablo Picasso. Berikut ini 5 karya masterpiece dari Picasso:

Pablo Picasso adalah seniman lukis paling berpengaruh dari abad ke-20. Meski Karya-karyanya tidak hanya lukisan, Pablo Picasso paling dikenal sebagai pelukis. Dia membuat banyak inovasi dalam dunia seni hingga dikenal sampai sekarang.

Di bawah ini akan kita ulas biografi lengkap Pablo Picasso, mulai dari kelahiran, periode seni, kematian, hingga karya-karyanya yang paling mendunia, seperti dilansir dari pablopicasso.org dan situs Britannica.

Pablo Picasso lahir di Malaga, Spanyol pada tahun 1881. Nama lengkapnya adalah Pablo Diego José Francisco de Paula Juan Nepomuceno Crispín Crispiniano María Remedios de la Santísima Trinidad Ruiz Picasso.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayahnya Don Jose Ruiz y Blasco dan ibunya Maria Picasso y Lopez. Ayahnya seorang pelukis dan profesor seni.

Dia sudah mengenali bakat Picasso sejak kecil. Ibunya pernah bercerita, kata pertama yang diucapkan Picasso adalah meminta pensil.

Sejak usia 7 tahun, Picasso sudah mendapatkan pelatihan formal dari sang ayah. Picasso sudah diminta menyalin karya-karya maestro dan menggambar bentuk manusia.

Pada usia 10 tahun. Mereka sekeluarga pindah ke A Coruna di mana ayahnya bekerja di sekolah seni rupa. Empat tahun di sana, Picasso mengalami perkembangan pesat melebihi ayahnya sewaktu kecil.

Kemudian mereka pindah ke Barcelona karena adik Picasso meninggal akibat penyakit difteri. Mulai dari situlah Picasso mengikuti kelas lanjutan.

Saat berusia 16 tahun, Picasso dikirim ke sekolah seni ternama di Madrid, Royal Academy of San Fernando.

Namun ternyata Picasso tidak senang dengan formalitas di sekolah seni. Dia memilih tak ikut dalam kelas-kelas di sekolah itu.

Dia lebih senang mengisi hari-harinya di dalam Prado Madrid yang memajang lukisan-lukisan seperti Francisco Goya dan El Greco.

Dalam catatan karyanya, Picasso terhitung telah mengawali karier sebagai pelukis pada usia 13 tahun. Kualitas gambarnya sudah tidak seperti anak-anak.

Pada usia 16 tahun, lukisan Picasso memenangkan penghargaan Science and Charity.

Pendidikan dari ayahnya sangat berpengaruh pada teknik realisme Picasso. Setelah mengenal simbolisme, Picasso terdorong mengembangkan modernisme dan pindah ke Paris, Prancis.

Prancis tak serta merta membuatnya terkenal. Justru dia mengalami masa 'seniman kelaparan'.

Dia bersama temannya, penyair Max Jacob, tinggal di apartemen dan merasakan kemiskinan, bahkan sampai membakar karya sendiri untuk menghangatkan badan.

Picasso sempat kembali ke Spanyol bersama temannya, Casagemas dan memilih bekerja sebagai editor seni untuk jurnal baru, Arte Joven. Casagemas kemudian kembali ke Prancis dan dikabarkan bunuh diri.

Hal ini membuat Picasso berduka dan mengekspresikannya pada lukisan. Masa ini dikenal sebagai Periode Biru dari Picasso. Dia menghasilkan lukisan dua potret tentang kematian Casagemas.

Tahun 1904, Picasso memutuskan tinggal permanen di Prancis dan menghabiskan besar masa dewasanya di sana. Karya-karyanya dibagi berdasarkan waktu pembuatan serta tema-tema yang dipilih.

Semasa hidup, Picasso selalu berinovasi dan menghasilkan karya yang berpengaruh dengan dunia seni. Berikut ini pembagian periode seni dalam kehidupan Pablo Picasso:

Periode Neoklasikisme, Surealisme, dan Seni Pahat

Picasso melakukan perjalanan ke Italia pada tahun 1917 dan memulai periode penghormatan terhadap gaya neoklasik.

Dia keluar dari modernisme ekstrem dan menggabungkan dengan gaya surealis seperti pada karya Guernica (1937). Karya-karya di masa ini bukan sekadar lukisan, tetapi juga menjadi gambaran politik yang sangat kuat.

Picasso meninggal pada usia 91 tahun di bulan April 1973. Dia telah menjadi salah satu seniman tersukses sepanjang masa.

Selama hidup, dia telah menciptakan lebih dari 20 ribu lukisan, gambar, patung, keramik, dan benda lain, seperti kostum.

Di akhir masanya, Picasso menghasilkan karya perpaduan dari berbagai karya yang pernah dia buat. Sebelum wafat, dia juga senang meneliti karya klasik yang telah mempengaruhi perkembangannya.

Inovasi Picasso dalam seni membuatnya sangat dihormati selama hidup. Bahkan hanya sedikit orang yang menjadi kritikus bagi karyanya.

Setelah meninggal, karya-karya Picasso masih menjadi inspirasi bagi seniman lain.

Boy With a Pipe (1905)

Boy With a Pipe atau Garçon à la Pipe dibuat pada masa Periode Mawar setelah habisnya Periode Biru. Pada lukisan terlihat anak laki-laki mengenakan pakaian biru, untaian bunga di kepala dan memegang pipa.

Les Demoiselles d'Avignon (1907)

Les Demoiselles d'Avignon berarti wanita muda Avignon. Karya di masa Kubisme ini menjadi tonggak perubahan seni di masa itu.

Picasso awalnya ingin melukis adegan di rumah pelacuran, tetapi berakhir menjadi lima wanita dengan gaya abstrak dengan beberapa kolase.

Self Portrait (1901)

Picasso mungkin ingin mengikuti pendahulunya, seperti El Greco dan Vincent van Gogh yang terkenal dalam gaya ini. Dia sepertinya ingin menggambar potret manusia yang mirip dengan dirinya.

Realisme dan surealisme

Dunia berubah dengan pecahnya Perang Dunia I yang turut membawa perubahan pada aliran seni lukisnya.

Dari bentuk abstrak dan terdistorsi, dia bergerak untuk menggambarkan realitas unia yang suram ke dalam karya-karyanya.

Antara 1918 hingga 1927 merupakan periode klasik, di mana Picasso memilih aliran realisme dalam kariernya.

Dia menjadi lebih muram dan menghasilkan karya terkenal seperti Three Women at the Spring (1921), Two Women Running on the Beach/The Race (1922) dan The Pipes of Pan (1923).

Mulai 1927 dan seterusnya, Picasso berubah haluan dengan menelurkan karya terbaru beraliran sureliasme, manifestasi artistik dari kubisme.

Karya terbesar sepanjang masa Picasso dari aliran tersebut berjudul Guernica, yang rampung pada 1937 saat Perang Saudara Spanyol.

Usai bom Jerman yang mendukung pasukan Nasionalis Francisco Franco menghancurkan kota Basque Guernica pada 26 April 1937 hingga membuat amarah berkecamuk di dalam diri Picasso.

Dia menuangkan emosinya dalam lukisan dalam warna hitam, putih, dan abu-abu. Lukisan surealisme itu membuktikan kengerian perang.

Guernica hingga kini tetap menjadi salah satu lukisan anti-perang yang paling mengharukan dan kuat dalam sejarah.

Kemudian, karya Picasso lebih menampilkan gambar yang sederhana, seperti hasil lukisan anak kecil dan teknik dasar.

"Ketika saya seumur anak-anak ini, saya bisa menggambar seperti Raphael (Sanzio), tapi butuh waktu seumur hidup untuk belajar menggambar seperti mereka," ucapnya.

Buntut dari Perang Dunia II membuat Picasso terbuka dengan politik dan bergabung dengan Partai Komunis.

Dia mendapat Penghargaan Perdamaian Internasional Lenin pada 1950 dan 1961. Pada periode ini, dia begitu terkenal bak selebritas internasional.

Paparazzi menyoroti setiap gerakannya, namun sedikit perhatian pada karya seninya pada masa itu.

Pablo Picasso. (Magnum Photos/Rene Burri via Britannica)

Selama hidupnya, Picasso menjalin hubungan asmara dnegan banyak wanita. Namun, dia hanya menikah dua kali.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Alfred Nobel, Ilmuwan dan Penggagas Hadiah Nobel

Pertama, dia menikahi balerina bernama Olga Khokhlova pada 1918. Pernikahannya bertahan 9 tahun. Keduanya memiliki seorang anak laki-laki.

Mereka tidak pernah bercerai secara resmi, hingga kahirnya pernikahan berakhir pada 1955 setelah kematian Khokhlova.

Setelah kematian Khokhloa, dia menjalin kedekatan dengan Marie-Therese Walter dan memiliki seorang anak perempuan darinya.

Pada usia 79 tahun, dia menikah dengan Jacqueline Roque. Keduanya dikaruniai dua orang anak. Namun, perempuan itu bunuh diri pada 1986.

Pada periode 1950-an hingga 1960-an, Picasso menuangkan karya dalam bentuk lain seperti patung keramik dan periode.

Dia mengembuskan napas terakhirnya pada 8 April 1973 di Mougins, Perancis.

The Tragedy (1903)

Lukisan ini dibuat pada Periode Biru. Lukisan ini menggambarkan tiga orang yang menunjukkan raut wajah sedih di tepi pantai. Pada periode ini, Picasso menghasilkan karya bertema kesedihan dan kesengsaraan.

Guernica dibuat sebagai respons terhadap pemboman Nazi yang menghancurkan Kota Guernica selama Perang Saudara Spanyol.

Tampak dalam lukisan adalah korban dampak perang tersebut. Lukisan ini menjadi salah satu yang paling terkenal.

Kubisme (1909-1919)

Pablo Picasso bersama Georges Braque adalah aktor dari gerakan kubisme yang tak hanya mengubah wajah seni lukis, tetapi seni secara menyeluruh, seperti seni pahat, arsitektur, sastra, bahkan musik.

Kubisme adalah perpaduan berbagai pengaruh, mulai dari Paul Cezanne, Vincent van Gogh, hingga seni-seni kuno. Karya-karya pada fase ini menekankan kombinasi atau sintesis, bentuk-bentuk dalam gambar.

Pengaruh Afrika (1907-1909)

Salah satu momen penting dalam hidup Picasso adalah pameran retrospektif mendiang Paul Cezanne yang diadakan di Salon d'Automne.

Dari pameran itu, Picasso menemukan model menyaring hal-hal esensial dari alam untuk mencapai permukaan kohesif.

Pada waktu yang hampir bersamaan, kalangan seniman Eropa mendapat pengaruh kuat dari estetika patung tradisional Afrika.

Para seniman Prancis pun memadukan gaya patung Afrika dengan karya-karya Cezanne dan Gauguin.

Beberapa karyanya adalah Les Demoiselles d'Avignon yang menggambarkan lima wanita telanjang dengan figur bidang datar dengan inspirasi patung Iberia dan topeng Afrika. Karya ini membuat dunia seni seakan runtuh.

Inovasi Picasso ini meninggalkan bentuk dan representasi. Dia menemukan kebebasan berekspresi yang tak jauh dari pengaruh Prancis dan gaya klasik.